kutelan pilu
kutepis ragu
kudekap bisu
berharap sepi berlalu…
Ingatan tentang dia kembali. Entah,
semua tentangnya begitu susah dihapus. Apa coba istimewanya gadis itu? Sudahlah
jutek, jarang tersenyum, siapa juga yang tahan berbicara lama dengannya. Siapa?
Untuk kesekian kali, aku kembali
meragu. Segala tentangnya membuat semua logika seakan tak bersuara. Aku dipaksanya
mengingat kembali cerita dulu. Cerita dimana aku pernah jatuh hati dan
kutitipkan pada dia.
Hei, pilu ini masih tersisa dan
akal sehat sudah buta. Seakan tak ingin memberi jalan atau pencerahan untuk hati yang
lagi-lagi terperangkap sepi. Sampai kapan membodohi diri?
Jakarta, 15 Februari 2017
@RikoSofraDenata